Sabtu, 28 Mei 2016

Untukmu Wahai Imamku...

Imamku...
maafkan diri ini yang sering lalai menjaga diri.
maafkan diri ini yang sering luput
dalam menjaga mata, hati,  dan ucapan.
maafkan diri ini atas banyaknya ketidak tahuan.
aku mencoba berhijrah perbaiki diri,
memantaskan diri ini bersamamu.
hingga saat ridhoNYA menyatukan kita,
dengan lafadz ijab qobul,  yang meng sahkan kita.
menumbuhkan cinta yang di ridhoi...
aku hanya mencoba untuk perbaiki diri.
namun tak bisa menjadi yang sempurna, 
tertitip satu tulang rusuk mu pada jiwa ini, 
adalah amanah dariNYA,  untuk mendampingimu
dalam tangis dan tawa menuju surgaNYA.
sebab,  terimalah aku dan kekuranganku.
lengkapi kekuranganku  dengan kasih sayangmu...

Rabu, 25 Mei 2016

Curhat Gadis Rantau... ''CGR''

      Aku berjalan hati hati dalam melangkah,  sambil tundukan kepala, melewati jembatan kayu yang sudah rusak,  sedikit berbisik di hati,  tidakkah ada yang peduli dengan  jembatan yang rusak ini?, bagaimana jika ada yang celaka?,  karena jembatan yang sudah rawan ini,  ... akupun menaiki perahu melalui satu kayu lebar 15cm,  sambil berpegang tangan pada kakakku,  yang memegangku agar aku tidak jatuh...aku duduk di samping kakakku,  sambil menatap kedua malaikatku ayah dan ibu yang sedang asyik mengobrol dengan orang orang yang ada di pelabuhan,  terasa kering dahagaku,  aku membuka bekal yang telah ibuku persiapkan tadi,  ternyata ibuku lupa menyiapkan minum di bekalku.  '' kakak bawa minum? '' tanyaku pada kakakku...  '' Ibu tidak menyiapkan minum di bekalmu? '',  tanya balik kakakku...  '' mungkin Ibu lupa kak '' jawabku lagi...  ''Bu ibu... air minum gak ada'',  teriak kakakku pada Ibuku yang masih di jembatan menunggu keberangkatanku... aku serentak teriak ''tidak usah bu,  aku beli nanti saja''... ''oh iya,  Ibu lupa,  sebentar ibu beli '' jawab ibu ku sambil berlari lari  kecil ke toko dekat jembatan''...  '' air mataku menetes,  melihat ibuku yang slalu respect,  selalu perhatian, cintanya sangat aku rasakan di qolbuku...  ''aku ingin kuliah Bu,  aku ingin bahagiakan ayah dan ibu, aku ingin menjadi kebanggaan kalian,  aku sayang ayah dan Ibu'' bisik hatiku,  tanpa tersadar di sekitarku melihat aku yang menangis,  segera kupalingkan wajahku dan ku usap air mataku,  kakakku yang duduk menunduk kepala di silangan tangannya.  di kejauhan aku melihat ibu yang mendekati perahu membawa air dan roti, aku pun mendekati ibu di depan ujung perahu mengulurkan tanganku mengambil air dan roti dari Ibuku,  hatiku bergetar...  '' hati hati nak,  jangan di pinggir,  duduk ditengah saja'' ucap ibuku...  ''ya Bu'', sambil tersenyum dan membalikkan badan kembali duduk di samping kakakku...  aku menangis lagi...  
      suara mesin berbunyi,  perahu yangku naiki berangkat ke pulau tempat dermaga kapal ke kota Banyuwangi. kulambaikan tanganku pada ayah dan ibu ku,  mereka pun membalas lambaian tanganku, lagi lagi aku menangis...  '' sudah jangan nangis terus,  tidur saja''...  tegur kakakku... ku usap air mataku dengan ke dua tanganku,  dan mengambil tas kakakku yang isinya hanya pakaian saja,  ku jadikan bantal,  akupun tertidur lelap,  sesebentar aku terbangun dan masih di tengah laut,  aku pejamkan mata lagi,  sampai 2jam kemudian sudah terlihat pulau kecil sapeken,  aku bangun dari tidurku dan mempersiapkan barang barang bawaan,  perahu pun sampai di jembatan sapeken...  kakakku membawa satu kardus dan tas besarku,  aku membawa tas ransel kakakku. kami pergi ke rumah adik Ibu ku,  di rumah bu le.  sampai di rumah bule,  aku langsung berbaring di sofa ruang tamu...  sedikit mabuk laut,  aku terlelap sampai terdengar adzan dzuhur,.  aku terbangun dan bergegas ambil wudhu lalu sholat dzuhur...  setelah itu aku dan kakakku makan siang lauk ikan goreng khas masakan bu le.  setelah makan aku mengeluarkan cincin ku yang di pesan ibuku sebagai jaminan pinjam uang pada bule untuk sangu kuliahku. '' kuliah yang bener,  jangan boros,  pandai mengatur uang,  beli yang seperlunya saja,  ingat tujuan kuliah'' nasihat bu le ku...  ''Iya Le' doain semoga kuliah ku lancar'' jawabku...  '' iya,  semua keluarga pasti mendoakan nak'',  jawab bu le...  lagi lagi aku menangis... 
        keberangkatan kuliahku ke Malang berbeda  dengan keberangkatanku saat sekolah MAN di situbondo,  dulu semua mendukung penuh dengan sekolahku dulu,  berbeda dengan kuliahku,  yang penuh dengan keterpakasaanku yang ingin kuliah,  ayahku yang awalnya melarangku kuliah,  akhirnya mengizinkannku untuk kuliah,  walau dalam keadaan mengalah untuk aku...
kali inipun aku tak lagi jalan jalan di sapeken,  aku hanya berdiam diri di rumah bu le sampai selesai sholat maghrib,  aku berangkat ke kapal bersama kakakku,  diantar bu le dan sepupuku anak bu le yang sudah besar kelas 1 SMP,  aku dan kakakku naik ke kapal mencari no tiket kasur,  bu le dan anaknya pun pamit pulang,  aku dan kakakku salam tangan,  saat itu bule memberiku uang 200rb,  untuk aku dan kakakku...  sampai di kapal,  aku dan kakakku menaiki kasur sesuai no tiket,  menunggu sampai kapal berangkat menuju kota Banyuwangi...  Bersambung.....  ðŸ˜ŒðŸ˜ŒðŸ˜Œ



#tunggu episode selanjutnya ya,  lagi banyak aktivitas nihhh...  ðŸ˜Š...  terimakasih kawan 😊